DI BALIK ASYKNYA
CHATTING
Chatting adalah salah satu aktifitas internet yang paling banyak di gandrungibanyak kalangan, mulai dari muda, tua, pelajar, mahasiswa, pegawai, bahkan sampai ke oara tholabul’ilmi yang telah banyak menuntut ilmu agama di majelis-majelis taklim.
Chatting itu sendiri artinya ngobrol, yang di ambil dari bahasa inggris, yaitu (chat/ berbicara ). Dengan fasilitas tulisan ,seseorang bias dengan mudahnya berkomunikasi denganorang di luar negeri sekalipun. Apalagi dengan fasilitas web-cam plus fasilitas voice yang telah menjamur di zaman sekarang, seseorang bisa dengan mudahnya menatap wajah orang-orang yang chatting dengan mereka berikut ngobrol by voice tentunya……
Hokum chatting itu sendiri, pada dasarnya adalah mubah (di perbolehkan)tapi tentunya harus berpegang pada maslahat dan mafsadahnya. Chatting dengan berbagai fasilitas yang tersedia dan juga dengan waktu yang luang, sering kali menjadi musibah yang besar bagi tiap muslim/ah, apalagi terhadap tholabul’ilm di karenakan fitnah yang luar biasa besar yang di timbulkan oleh chatting itu sendiri. Dengan kesendirian saat menggunakan internet, sering kali merupakan lading bagi para syetan untuk menggoda anak manusia, agar terjebak dalam chatting. Berbagai syubhat datang menghampiri bila sudah mulai terjebak dalam chatting. Mulai dari ingin “ Dakwah” , sekedar ingin mempererat tali ukhuwah, sampai terdengar kata “just kill the time”, merupakan pembelaan diri yang sering di jadikan tamengapabila mulai dating kesadaran diri atas dosa yang di lakukan, ataupun saat nasehat dari teman-teman sesame tholabul’ilm menghampiri.
Ber bagai sybhat yang di keluarkan demi membela diri, bahkan tak jarang sering terlontar hal-hal yang bertentangan dengan agama yang mulia ini, Islam. Padahal beberapa dari mereka adalah para tholabul’ilm, para ikhwah yang di harapkan dengan adanya mereka akan memperkokoh Islam! Namun, bila “ cinta “ telah melekat, tahi kudapun terasa coklat”! saat chatting menjadi sesuatu yang di cintai alias hobby, maka segala sesuatu tidak akan di gubris, meskipun itu sunah sekalipun. Jadi, walaupun banyak chatter yang tahu bahwa hal yang ia lakukan adalah haram, sangat sulit untuk ,melepaskan dari hal haram tersebut. Lain dengan para pecandu Narkoba, yang juga sulit melepaskan diri dari barang yang satu itu, tapi barang yang mereka konsumsi sudah jelas keharamanya. Maka para pecandu, sudah tahu yang mereka lakukan itu adalah sebuah dosa, biasanya aka nada niat –bi’idznillah- untuk bertobat dari dosa yang mereka lakukan. Berbeda dengan para chatter. Karena yang mereka konsumsi pada dasarnya adalah mubah, maka harapan untuk bertaubatpun biasanya jarang” hinggap” pada diri mereka. Meskipun banyak juga yang setidaknya sadar akan dampak negatifyang di timbulkan oleh chatting itu sendiri, tapi masih sulit melepaskan diri dari hobby yang satu ini. Maka taj heran chatting di kategorikan sebagai “Candu” yang harus segera di obati, kalau bias, dilakukan pencegahan pada mereka yang belum terkena “ penyakit yang satu ini”.
PENGEN DAKWAH
Dakwah, adalah suatu hal yang sangat mulia dalam agama ini, Berdakwah itu sendiri artinya menyampaikan sesuatu pada orang lain atau banyak orang mengenai Din, yang sesuai denga sunah tentunya. Tapi, terkadang, niat baik ini sering kali di iringi dengan kurangnya ilmu tentang fiqih dakwah, yaitu cara penyampaian pada mad’u (objek dakwah). Cara penyampaian dan apa yang di sampaikan oleh Dai/iah haruslah di sesuaikan dengan kondisi mad’u. misalnya , usia, kedudukanya di masyarakat , pendidikanya, dsb, dan tak terkecuali pada jenis kelamin si mad’u. kalaulah si mad’u adalah lawan jenis, maka bersiap-siapplah menghadapi fitnah hati. Apalagi bila penyampaianya bukan pada forum resmi, seperti dalam majelis oleh ustad pada para tholabul’ilm, melainkan oleh tholabul’ilm itu sendiri pada masyarakat. Apabila banyak mudharatnya maka lebih baik di hindari, karena fitnah hati sering kali mengintai tiap kali berbicara dengan lawan jenis. Resiko apalagi yang lebih besar menimpa kaum manusia, lebih-lebih bagi yang belum nikah, selain zina hati?
Lantas, adakah yang dakwah di dunia maya terutama saat chatting? Ada! Banyak bahkan! Sebagian tholabul’ilm yang besar ghirahnya dalam berdakwah, banyak yang terjebak dalam banyaknya ghiah dakwah namun sedikit pemahaman fiqih dakwah. Selain itu kesalahan fatal yang terjadi adalah memanfaatkan media internet sebagai sarana dakwah.yaitu salah satunya dengan chatting. Dengan berbagai alasan banyak yang nekat terjun bebas ke dunia chatting, padahal fitnahnya besar. Salah satu fitnah yang di timbulkan adalah fitnah hati.
Pada dasarnya, tiap program chatting yang di sediakan tidak akan terlepas dari ikhtilath (campur baur laki-laki dan wanita, dalam hal ini menampilkan Nick ( nama keren)dalam program chatting tersebut. Tidak bias di pungkiri akan sering di dapati “ kejadian” berdakwah dengan lawan jenis, sehingga akan sangat sering terjadi sad-ending, yaitu zina hati, atau yang lebih parah lagi, yaitu al-isyq yaitu mabuk asmara. Kenapa hal ini bias terjadi? Karena bias jadi sang dai/iah pada awalnya mungkin saja berniat berdakwah dengan sesame jenis,tapi sering terjadi mad’u yang dikira sesame jenis, ternyata adalah lawan jenissehingga sering kali akhir dari dakwah model ini adalah sang mad’u sendirilah yang menaruh hati pada sang dai/iah. Belum lagi bagi yang terang-terangan mendakwahi lawan jenis. Jelas, sangat rawan fitnah. Karena biasanya saat berdakwah, sang mad’u malah akan sering bercurhat riatentang masalah yang di hadapinya, karena ia menganggap yang chatting denganya adalah seorang yang paham agama. Di sini sang Dai/iah telah terperangkap lagi, berurusan dengan lawan jenis apalagi menyangkut masalah pribadi yang di hadapinya justru merupakan jalan menuju zina hati karena biasanya akan timbul rasa simpathi pada si mad’u. rasa simpathi inilah yang akan beranak pinak menghasilkan satu lagi perangkap syetan,yaitu jatuh hati, yang merupakan bagian dari penyakit hati ang bersumber dari zina hati, dan akhirnya akan berakhir pada matinya hati, bi’idznillah.
Kejadian seperti ini , bukan sekali dua kali terjadi pada mereka yang berdakwah di dunia perchattingan. Hasil akhir yang di dapatkan, yaitu zina hati, biasanya berujung pada ta’aruf non syar’I, yaitu lewat chatting,dan biasanya ada juga yang berhasil menikah pasca “ dakwah through chatting” Masyaallah… tapi , jelas, proses ta’aruf yang di lalui menuju pernikahan jenis ini di haramkan oleh Islam. Karena di mulai dengan al-isyq alias (mabuk asmara). Ya…….jalan menuju pernukahan yang penuh zina hati, penuh dengan tanda Tanya?????? “ ada apa dengan mu ya para dai/iah sang tholabul’ilm.?
PENGEN MEMPERERAT TALI “UKHUWAH” SESAMA MUSLIM
Mempererat tali ukhuwah? Mm,,,,,,,niat yang sangat baik sekali. Tapi, sayangnya para chatter, khususnya para tholabul’ilm yang terjebak dalam urusan ukhuwah yang satu ini, kebanyakan chatter bila sudah ketemu sesame chatter apalagi lawan jenis-yang “katanya “ satu manhaj, akan-biasanya-terjebak untuk mengesampingkan segala resiko berkaitan dengan fitnah hati. Bermula dari pembicaraan seputar masalah agama, biasanya disini sering kali syetan memasang perangkap. Lama-kelamaan dengan seringnya berdiskusi , maka akan timbul rasa simpathi dari kedua belah pihak,. Dilanjutkan dengan –bercurhat biasanya terjadi pada mereka, maka zina hati mulai terproses. Dan lebih parah lagi biasanya untuk memudahkan berkomuikasi sering kali mereka saling berukar nomor Hp. Maka mulailah sms dan telfon jadi perihal yang biasa bagi mereka. Then.. meningkatlah frequensi komunikasi, dan semakin menancaplah penyakit hati “al-irsyq” pada keduanya. Eventually –biasanyaakan seringlah diterima sms nasihat sepperti “ ukhti…bangun,… saatnya qiyamul lail.” Sms nasihat seperti ini, biasanya mudah tersebar bagi pasangan ukhuwah by chatting. Bagi para ikhwah yang sadartentunya tahu pasti maksud sms tsb. Tapi bagi yang jauh dari kesadaran akan menerima nasihat itu dengan senang hati dan bergegas melakukan apa maksud sms tsb. berikut juga dengan telfo-menelfon yang sering menjangkiti para pasangan ukhuwah by chatting. Padahal, suara adalah sebesar-besar fitnah. Jarang, ada yang selamat dari fitnah semacam ini. Karena suara akan mudah terekam dalam benak dan akan sering muncul dalam ingatan. Apalagi suara lawan jenis, apalagi yang katanya satu manhaj, yang noteband sering terlontar kata-kata nasehat” diiringi dengan frequensi menelfon dalam hitungan jam!
Apalagi dengan mereka yang dengan santainya mengirim sms-sms nasihat ataupun basa-basi sebagai alasan untuk bisa berkomunikasi saja, apalagi dengan bertelfonan. Makin besarlah lubang yang mereka buat dan bersiap-siap melompat ke dalamnya dan terkubur di dalamnya selama-lamanya. Maka tidaklah salah kalau di katakan “ nasihatmu adalah racun bagiku” ya…racun yang sangat ampuh untuk membunuh hati.
Alhamdulillah, sebagian ikhwah yang di sadarkan oleh allah swt perihal fitnah yang satu ini, memilih untuk memutuskan hubungan dengan pasangan ukhuwahnya dan segera melakukan taubat nasuha. Namun, banyak juga yang terlanjur terkena penyakit al-isyq ini, lebih memilih melegalkan hubungan yang telah ada dengan pernikahan. Bagi yang telah menikah by chatting ini, sebaiknya segera meluruskan proses yang terlanjur ada dengan menuju proses yang syar’i. karena melalui chatting saja untuk menikah seseorang sudah tergolong pacaran. Maka hendalah mencari pihak ke-3 dalam hal ini adalah MC alias mak comblang sebagai perantara. Insyaallah proses yang ada kembali halal menuju pernikahan yang suci. Kemudian bersegeralah melakukantaubat nasuha! Begitu juga bagi yang telah menikah by chatting, bertaubat lah. Bagi ikhwah yang belum atau belum mau sadar akan maksiat chatting dengan lawan jenis yang berujung dengan ta’aruf non syar’i , mudah-mudahan allah swt memberikan petunjuk bagi kalian, amin.
Teruntuk bagi yang belum akan atau terlalu terhanyut dalam maksiat yang satu ini, maka bergegaslah menjauhinya dan meninggalkanya dan segera bertaubat nasuha. Allah swt berfirman dalam surat an-nur :31 “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.
Akhirnya bila ingin menyambung tali ukhuwah , lakukanlah dengan sesame jenis dan di dunia nyata, insyaallah lebih aman bagi hati dan agama.
PENGEN NYARI JODOH
Nah kalau untuk alasan yang satu ini, jelas terkategorikan”aneh bin ajaib” bagi para tholabul’ilm yang melakukanya. Kenapa? Karena sudah jelas-jelas, chatting adalah aktifitas dalam dunia maya yang note band banyak bohongnya, kenapa musti bersusah-susah mencari jodoh by chatting? Jelas ini alas an yang tidak masuk akal. Bagi yang mengaku tholibul’ilm, seharusnya tahu mudharat dari mencari jodoh by chatting. Apa bedanya chatting dengan pacaran, bila tujuanya menikah? Apakah mereka yang mengaku tholibul’ilm itu tapi nyari jodoh lewat chatting itu, tidak tahu resikonya, atau sengaja menutup mata dari mudharat yang di timbulkan? Sungguh aneh kata-kata “ ana ingin mencari jodoh” melalui chatting keluar dari mulut seorang tholibul’ilm! Sayangnya, hal ini bukanlah sesuatu yang maya, melainkan realita. Masih banyak juga yang nyari jodoh by chatting.
Mencari jodoh, haruslah sesuai sunah yang di ajarkan oleh Rosulullah saw. Salah satunya yaitu mencari di dunia nyata. Salah satu alternative mencari jodoh yang sholeh&sholehah, bias meminta bantuan pada pihak ke-3, yang lebih popular dengan sebutan MC. Mc, bisa dari ustadz Pembina di kajian, atau melalui ikhwah yang telah menikah- karena biasanya mereka lebih banyak tahu siapa-siapa saja yang siap nikah. Yang akhwat bisa mengbhubungi ummahat , dan ikhwan di persilakan menghubungi aba. Juga di persilakan dengan hormat agar jangan malah mencari MC yang bersilang. Maksudnya, carilah MC yang sesame jenis, tentu saja agar terhindar dari fitnah. Kecuali, bila MC adalah mahrom kita sendiri. Insyaallah, jalan mencari jodoh yang sau ini aman dari fitnah.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar