ibu


.....IBU…..
Adalah ia yang telah melahirkan kita ke dunia ini, ialah yang memberi Asi terbaik pada kita, ialah yang senantiasa menyayangi kita, mengajarkan kita akan segala hal, ialah sesosok ibu yang selalu menghibur kita dikala kita sedih, merawat kita dikala kita sakit, menasihati kita di kala kita salah, menunjukan kita arti hidup dengan penuh kasih sayang ia tak pernah lelah mengasuh kita, sejak kita bayi yang tak berdaya hingga kita menjadi yang demikian ini.
IBU ia tak akan pernah rela melihat kita sedih, sedang ia akan rela melakukan apapun agar kita bahagia, ia akan rela kedinginan asal kita hangat, ia akan rela menahan kantuk asal kita bisa tidur dengan nyenyak, ia akan rela menahan lapar asal kita merasa cukup, seorang IBU akan rela melakukan apapun agar anaknya bahagia,
Namun lihatlah kita sekarang ini! Kita yang kini bisa berjalan kukuh dengan kaki kita seakan tak ingat siapa yang mengajari kita dengan sabar untuk berjalan, kita yang kini dapat berbahasa dengan baik dan benar seakan tak ingat siapa yang dengan penuh kasih mengajari kita berbicara, kita yang kini bisa mencari makan seakan tak ingat siapa yang rela menahan lapar demi kita agar tidak kelaparan, sudahkah kita ini membahagiakan nya ? apa yang selama ini telah kita berikan padanya itu membuat mereka bahagia ? kita sering kali hanya menyusahkan dan membuat sedih hati mereka dan tidakkah kita merasa bersalah pada diri kita, sering kali kita meminta hak kita sebagai anak, tanpa kita memikirkan bagaimana keadaan IBU kita, suatu contoh kita sedang bermain dengan teman2 kita dan melihat teman kita yang memakai baju baru atau mainan baru dan kita merasa iri melihatnya sehingga kita pulang dan meminta hak kita yakni meminta IBU membelikan baju serta mainan baru, padahal kita tahu IBU kita itu sedang sakit dan hanya punya uang sedikit dan itupun uang untuk berobat, namun ia rela menahan sakit hanya untuk baju dan mainan, IBU dalam keadaan apapun akan rela melakukan apapun untuk kebahagiaan anaknya,
Bagaimanakah cara kita membalasnya ? suatu misal kita yang telah dewasa dan kita mampu mencari uang sendiri, saat kita pulang IBU akan sangat senang menyambut kepulangan kita meski ini tak di ucapkan secara lisan. Kemudian dengan sikap yang tak hormat kita sering kali membeli sesuatu dan tak mau membaginya dengan IBU kita, sering kali kita marah2 ketika kita melihat makanan yang ada di meja makan tak seperti yang kita inginkan, apakah kita tak ingat lagi bagaimana susahnya IBU kita mencari makan dan rela menahan lapar asal kita tidak kelaparan? Bagaimana bisa kita marah-marah seperti itu ?
Marilah kita Renungkan betapa besar pengorbanan IBU juga AYAH kita selama ini? Bahkan kita tak kan pernah sanggup untuk menghitungnya,. . .
Di saat IBU kita sedang tidur lelap coba kita amati raut mukanya, kerut-kerut di muka nya yang kini telah nampak, menggambarkan kerasnya kehidupan yang telah ia jalani, dan bayangkan bila kedua mata itu terpejam untuk selama-lamanya dan tak lagi kita dapati ia menatap kita dengan kasih sayangnya, sudahkah selama ini kita memberikan kebahagiaan padanya ? berbanding berapakah dengan apa yang telah di berikan oleh IBU kita selama ini ? mungkin kita baru akan sadar setelah Ia meninggalkan kita selamanya, betapa sedihnya kita bila di tinggal oleh nya ? dan betapa besar penyesalan kita yang semasa hidup ini tak bisa membahagiakan IBU kita? Meski lelah dan letih IBU akan selalu memberikan senyum manisnya pada kita, hingga akhir hayatnya pun ia akan beruasaha memberikan senyum itu pada kita, dan itu tak kan kita dapati lagi setelah Ia pergi,
Di dalam al_qur’an telah di jelas kan agar kita selalu berbakti pada kedua orang tua kita semasa hidup agar kita mendapati kebaikan dari padanya. Dan apakah kita telah sungguh sungguh melakukanya? . . .
Bagi kita yang masih di berikan kesempatan bersama dengan IBU kita hendaklah kita berbakti padanya kita berikan kebahagiaan padanya dan jangan kita buat IBU kita sedih lagi bahkan sampai ia kecewa. Karena sesungguhnya murka Allah adalah tergantung murka IBU kita.
Mari senantiasa kita doakan kedua Orang tua kita, baik di alam dunia dan di akhirat sana, agar mereka dimudahkan oleh Allah menuju Surga –Nya, allahumagfirli dzunubi waliwalidaya warhamhuma kama robayani soghiro. Amin.





Tidak ada komentar:

si qi qie